Selasa, 14 Februari 2012

Antara Aku dan Dia

Hari ini, mengingatkan aku akan kenangan buruk beberapa tahun silam di mana aku harus kehilangan seseorang yang sangat aku cintai. Ia tlah pergi jauh ke tempat yang tak bisa ku jangkau dan aku hanya bisa mengenangnya.
“ Kenapa ? Kenapa aku begitu sulit melupakanmu ? Padahal kau tlah pergi jauh dari hidupku, tapi kenapa aku tetap tak bisa melupakanmu ? “  teriak Lexa dalam hati sambil menangis
Lexa menangis sendirian di tempat kenangannya bersama Andreas Putra Wijaya, pacarnya yang tlah tiada. Air matanya mengalir dengan deras seolah-olah tak bisa di hentikan. Berjam-jam Lexa berada di tempat itu sendirian, menangis dengan di sinari oleh cahaya  sunset.
Keesokan harinya di sekolah Teitan…
Teng .. teng .. teng .. Bel tanda masuk pun berbunyi, aku berlari menuju kelasku dan segera duduk di sebelah Gracia Claudia sahabatku sejak SMP, sedangkan Zee Zee sahabatku sejak SMP juga duduk di depanku. Tak lama kemudian, Bu Siti wali kelas kami pun masuk. Beliau masuk ke dalam kelas tidak sendirian, beliau membawa seseorang yang tak asing lagi wajahnya bagiku ….
“ Selamat pagi anak-anak … “  sapa Bu Siti pada murid
“ Pagi juga bu … “  balas murid-murid
“ Nah, hari ini kita kedatangan murid baru. Anak ini pindahan dari Yogyakarta, dia pindah ke sini karena dinas orangtuanya. Nah, silahkan perkenalkan diri kamu pada mereka “  ujar Bu Siti lembut
“ Baik bu. Hai, nama saya Alexander Rangga Saputra. Mohon bantuannya “  kata Rangga sambil tersenyum
Setelah perkenalan usai, Lexa kaget melihat Rangga karena Rangga sangat mirip Andre pacarnya yang telah meninggal. Lexa terus memandangi Rangga, dia seolah-olah melihat sosok Andre dalam diri Rangga dan itu kembali membuat Lexa menangis, untungnya kedua sahabatnya dan teman sekelasnya tidak ada yang tahu kalo ia menangis tapi sepertinya Rangga melihat kejadian itu dan Lexa tidak menyadarinya.
Ketika istirahat, Rangga menghampiri Lexa dan teman-temannya ..

“ Hai ..” sapa Rangga
“ Boleh bergabung ? “  tanya Rangga
“ Boleh saja “ balas kedua sahabatnya sambil tersenyum
“ Terimakasih. Nama kalian siapa ya ? “  tanya Rangga
“ Namaku Gracia Claudia .. “  jawab Gracia
“ Namaku Zee Zee .. “ jawab Zee Zee
Kedua sahabatnya menjawab pertanyaan Rangga, tapi Lexa hanya diam dan ternyata ia sedang melamun ..
“Oi … “  teriak Gracia, membuat Lexa bangun dari lamunannya
“ Kamu kenapa Lex ? “  tanya Zee Zee khawatir

“ Gak apa-apa kok .. “  jawabnya singkat
“ Tadi ngomongin apaan ? “  tanya Lexa
“ Itu, Rangga nanya nama kita .. “  balas Zee Zee
“ Ohh … Namaku Alexa Septya Sari “  jawab Lexa singkat
Setelah menjawab pertanyaan Rangga, Lexa pun kembali hanyut dalam lamunannya. Ia masih berpikir bahwa Rangga adalah Andre orang yang sangat ia cintai.
“ Kenapa ? Kenapa aku harus bertemu dengan orang yang mirip sekali sama Andre ? Pahadal aku sudah bisa sedikit melupakan Andre, namun apakah sekarang aku masih bisa melupakannya !? Setelah aku meloihat orang yang mirip dengan Andre ? “ batin Lexa dalam hati
Sementara kedua sahabatnya asyik ngobrol dengan Rangga, Lexa kembali sibuk dengan lamunannya. Ia benar-benar bingung harus berbuat apa? Apa ia harusjatuh hati pada Rangga? Tapi ia takut untuk jatuh hati padanya, karena ia tidak mau Rangga juga pergi jauh seperti Andre. Saat ini Lexa benar-benar sedang bergumul dengan pikirannya …

Keesokkan harinya …
“ Ma, Pa .. Aku pergi jogging dulu ya “  pamit Lexa pada orangtuanya
“ Iya sayang. Hati-hati ya .. “  balas kedua orangtuanya
Di tengah-tengah perjalanan jonggingnya, Lexa berhenti di lapangan basket. Ia melihat seorang cowok yang sedang bermain basket dengan lincah dan Lexa pun kagum melihat cowok tersebut. Namun, setelah cowok itu berbalik badan karena bolanya jatuh kea rah Lexa, Lexa pun kaget karena cowok tersebut adalah Rangga. Lexa pun berusaha untuk lari dari tempat itu,tapi ia terlambat karena tangannya sudah lebih dulu di tarik oleh Rangga. Rangga yang bingung melihat sifat Lexa pun langsung bertanya padanya …
“ Kenapa kamu selalu menghindari aku ? “  tanya Rangga dengan wajah bingung
“ Hmm .. Gak ada apa-apa kok “  jawab Lexa sambil buang muka
“ Gak usah bohong deh kamu. Juju saja sama aku, jangan buat aku penasaran “  tanya Rangga lagi yang akhirnya membuat Lexa menyerah
Lexa pun menceritakan semuanya kepada Rangga, saat ia bercerita air matanya tidak dapat ditahan. Ia pun bercerita sambil menangis. Rangga yang mendengar cerita Lexa pun kaget dan ia mulai merangkul Lexa untuk menenangkannya. Tanpa terasa mereka bercerita sangat lama, Lexa akhirnya merasa lega karena telah menceritakan semuanya pada Rangga. Begitupun dengan Rangga, ia tidak perlu ragu-ragu lagi untuk mendekati Lexa karena ia sudah tahu apa masalah Lexa.
1 minggu kemudian …
Sejak kejadian waktu itu Rangga selalu memikirkan Lexa, ntah kenapa di pikirannya hanya ada Lexa dan semua tentang Lexa. Ia mulai merasa bahwa sepertinya ia suka sama Lexa, tapi ia takut untuk mengatakannya mengingat kejadian yang Lexa ceritakan waktu itu. Ia takut Lexa tidak mau menerima dirinya.
Sementara itu, di tempat lain…
“ Kenapa aku selalu memikirkan Rangga ? Kenapa aku selalu ingat semua tentangnya ? “ batin Lexa dalam hati “ Mungkinkah aku menyukainya ?  Tapi, jika aku menyukainya aku tidak ingin kejadian itu terulang kembali. Jadi sekarang aku harus gimana ? “  batin Lexa lagi dalam hati


Mereka berdua sibuk dengan lamunannya sendiri. Mereka bingung harus mengambil keputusan apa?
Keputusan untuk bersama atau keputusan untuk tetap sebagai teman. Di satu sisi mereka berdua saling mencintai, tapi di sisi lain Lexa tidak mau kehilangan orang yang ia sayang untuk kedua kalinya.
3 hari kemudian ..
Rangga sudah membuat suatu keputusan yang matang, ia memilih untuk berhubungan dengan Lexa dan ia akan membuat Lexa percaya padanya dan mau menjalin hubungan dengannya. Rangga pun memulai rencananya dengan mengirim pesan pada Lexa.
To : Lexa
From : Rangga 0812xxxxxxx

            Hi, Lex. Nanti malam kita bisa ketemuan gak? Aku mau ngomong sesuatu sama kamu.
Rangga membaca kembali isi pesannya lalu mengirim pesan tersebut ke Lexa. Ia waswas menunggu jawaban Lexa atas ajakannya tersebut.
Di tempat lain ….
Lexa menerima pesan dari Rangga dan ia bingung harus membalas apa. Tapi, ia akhirnya menyetujui ajakan Rangga tersebut.

To : Rangga
From : Lexa 0857xxxxxxxx

            Hmm, bisa. Ketemuan di mana ?
Setelah mengirim pesan tersebut, mereka langsung berbalasan-balasan pesan
To : Lexa
From : Rangga 0812xxxxxxx

            Kita ketemuan di Café Maid, ntar aku yang jemput kamu. Jam 7 ya kita perginya.
Rangga kembali mengirim balasan pesan Lexa, dan ia mendapat jawaban singkat dari Lexa, yang berisi …
To : Rangga
From : Lexa 0857xxxxxxx

            Oke. Aku tunggu kamu di rumah.
Setelah membaca pesan tersebut Rangga langsung loncat kegirangan dan ia mulai bersiap-siap.
Malam harinya ketika ia menjumput Lexa, ia terpesona melihat tampilan Lexa yang menggunakan dress pink dengan tas mungil yang berwarna pink juga, serta high hill yang berwarna pink. Ia merasa malam ini Lexa benar-benar cantik. Lexa juga merasakan hal yang sama, ia terpesona melihat tampilan Rangga dengan pakaian kemeja santai bersama celana hitam dan jas creamnya. Selama di perjalanan menuju Café mereka berdua tidak banyak berbicara, karena mereka sibuk terpesona melihat orang yang berada di sebelahnya.
Sesampai di Café, Rangga langsung mengungkapkan perasaannya pada Lexa …
“ Lex, kamu mau jadi pacarku ? “  ucap Rangga sambil memegang tangan Lexa
“ Sorry ngga, bukannya aku mau nolak kamu tapi aku gak bisa …. “  belum selesai Lexa berbicara Rangga sudah tahu apa yang akan diucapkan Lexa
“ Aku tahu Lex kalo kamu bakal ngomong kayak gini ke aku. Tapi aku mohon Lex, aku janji nggak bakal buat kamu ingat dia lagi, dan aku tidak akan meninggalkan kamu .. “  ujar Rangga sambil memohon
Lexa berpikir, berpikir harus menjawab apa atas pertanyaan Rangga. Ia mencintai Rangga, ia juga ingin hal ini terjadi. Tapi apakah hal ini juga akan berakhir sama dengan yang sebelumnya. Ia benar-benar bingung harus menjawab apa, sementara itu Rangga terus memohon dan akhirnya …
“ Baiklah. Aku mau jadi pacar kamu “  jawab Lexa sambil tersenyum
Rangga merasa senang sekali hari ini. Dan mala mini, mereka lewatkan berdua dengan di temani oleh dinginnya angin.
Hubungannya mereka berjalan sangat baik, setiap hari mereka selalu mempunyai cerita baru dan setiap hari cinta mereka berdua semakin dalam, dan Lexa pun mulai bisa melupakan Andre.
Tapi hal itu tidak berlangsung lama, karena Lexa mendapat berita buruk bahwa Rangga di rawat di rumah sakit akibat leukemia. Lexa yang mendengar hal itu pun kaget, karena selama mereka berpacaran Rangga tidak pernah bercerita soal penyakitnya dan itu membuat Lexa sakit hati.
Suatu hari ketika Lexa menjenguk Rangga di rumah sakit, ia bertemu dengan orangtuanya Rangga …
“ Om .. Tante .. Kabarnya Rangga gimana ? “  tanya Lexa
“ Nak, kata dokter harapan Rangga bisa selamat sangat kecil karena ia tidak mendapat sumsum tulang yang cocok .. “  ujar mamanya sambil menangis

Lexa kaget saat mendengar hal itu , air matanya juga mulai membasahi pipi mulusnya.
Tapi ia langsung menyeka air matanya dan langsung menenangkan mamanya Rangga ….
“ Tante, sabar ya. Lexa yakin pasti ada kok yang tulang sumsumnya cocok dengan Rangga. Sambil menunggu hasil dari dokter kita berdoa pada Tuhan meminta mukjizatnya .. “  ucar Lexa
“ Iya, Ma. Kita harus sabar, ayo kita tanya lagi sama dokter dan sekalian kita sebarkan beritanya di Koran “  ujar Papanya Rangga
Orangtuanya Rangga pun meninggalkan Lexa sendiri di kamar, dan setelah orangtuanya pergi Lexa pun menangis sambil duduk di sebelah Rangga …
“ Kamu jahat Ngga. Kata kamu, kamu nggak akan ninggalin aku. Buktinya mana ? Sekarang kamu lagi terbaring sakit, bahkan nyawa kamu juga terancam, dan kamu tidak ada bilang apapun sama aku. Kamu jahat, Ngga. “  kata Lexa sambil menangis
Lexa terus menangis di samping Rangga hingga akhirnya dia tertidur. Berhari-hari Lexa merawat Rangga di rumah sakit sampai akhirnya ia melihat tangan Rangga bergerak dan ia memanggil kedua orangtuanya Rangga, tapi belum lama Rangga sadar, Rangga kembali kejang-kejang yang membuat seisi ruangan panik. Ayahnya Rangga berlari mencari dokter sedangkan Lexa dan Mamanya Rangga menangis melihat Rangga. Ketika dokter datang, nyawa Rangga sudah tak tertolong dan itu membuat Lexa dan orangtua Rangga shock berat. Mereka semua menangisi kepergiaan Rangga yang begitu cepat.
Saat pemakaman Rangga usai Lexa pergi ke tempat kenangannya bersama orang-orang yang ia sayang, dan ia berkata ..
Kenapa orang yang ku sayang selalu pergi meninggalkan aku ? Kenapa hubungan ANTARA AKU DAN DIA tak pernah berjalan dengan baik ? Aku sudah kehilangan Andre, kenapa sekarang aku juga harus kehilangan Rangga ? Sesungguhnya yang ku mau hubungan ANTARA AKU DAN DIA dapat berjalan dengan baik, tapi Tuhan mempunyai kehendak lain. Dan kini, aku hanya ingin sendiri, dan ingin menyelesaikan belajarku sambil mengenang mereka berdua.. “  ucap Lexa





--- THE END ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar