Hari ini, mengingatkan aku akan kenangan buruk beberapa tahun silam
di mana aku harus kehilangan seseorang yang sangat aku cintai. Ia tlah
pergi jauh ke tempat yang tak bisa ku jangkau dan aku hanya bisa
mengenangnya.
“ Kenapa ? Kenapa aku begitu sulit melupakanmu ?
Padahal kau tlah pergi jauh dari hidupku, tapi kenapa aku tetap tak
bisa melupakanmu ? “ teriak Lexa dalam hati sambil menangis
Lexa
menangis sendirian di tempat kenangannya bersama Andreas Putra Wijaya,
pacarnya yang tlah tiada. Air matanya mengalir dengan deras seolah-olah
tak bisa di hentikan. Berjam-jam Lexa berada di tempat itu sendirian,
menangis dengan di sinari oleh cahaya sunset.
Keesokan harinya di sekolah Teitan…
Teng
.. teng .. teng .. Bel tanda masuk pun berbunyi, aku berlari menuju
kelasku dan segera duduk di sebelah Gracia Claudia sahabatku sejak SMP,
sedangkan Zee Zee sahabatku sejak SMP juga duduk di depanku. Tak lama
kemudian, Bu Siti wali kelas kami pun masuk. Beliau masuk ke dalam kelas
tidak sendirian, beliau membawa seseorang yang tak asing lagi wajahnya
bagiku ….
“ Selamat pagi anak-anak … “ sapa Bu Siti pada murid
“ Pagi juga bu … “ balas murid-murid
“
Nah, hari ini kita kedatangan murid baru. Anak ini pindahan dari
Yogyakarta, dia pindah ke sini karena dinas orangtuanya. Nah, silahkan
perkenalkan diri kamu pada mereka “ ujar Bu Siti lembut
“ Baik bu. Hai, nama saya Alexander Rangga Saputra. Mohon bantuannya “ kata Rangga sambil tersenyum
Setelah
perkenalan usai, Lexa kaget melihat Rangga karena Rangga sangat mirip
Andre pacarnya yang telah meninggal. Lexa terus memandangi Rangga, dia
seolah-olah melihat sosok Andre dalam diri Rangga dan itu kembali
membuat Lexa menangis, untungnya kedua sahabatnya dan teman sekelasnya
tidak ada yang tahu kalo ia menangis tapi sepertinya Rangga melihat
kejadian itu dan Lexa tidak menyadarinya.
Ketika istirahat, Rangga menghampiri Lexa dan teman-temannya ..
“ Hai ..” sapa Rangga
“ Boleh bergabung ? “ tanya Rangga
“ Boleh saja “ balas kedua sahabatnya sambil tersenyum
“ Terimakasih. Nama kalian siapa ya ? “ tanya Rangga
“ Namaku Gracia Claudia .. “ jawab Gracia
“ Namaku Zee Zee .. “ jawab Zee Zee
Kedua sahabatnya menjawab pertanyaan Rangga, tapi Lexa hanya diam dan ternyata ia sedang melamun ..
“Oi … “ teriak Gracia, membuat Lexa bangun dari lamunannya
“ Kamu kenapa Lex ? “ tanya Zee Zee khawatir
“ Gak apa-apa kok .. “ jawabnya singkat
“ Tadi ngomongin apaan ? “ tanya Lexa
“ Itu, Rangga nanya nama kita .. “ balas Zee Zee
“ Ohh … Namaku Alexa Septya Sari “ jawab Lexa singkat
Setelah
menjawab pertanyaan Rangga, Lexa pun kembali hanyut dalam lamunannya.
Ia masih berpikir bahwa Rangga adalah Andre orang yang sangat ia cintai.
“
Kenapa ? Kenapa aku harus bertemu dengan orang yang mirip sekali sama
Andre ? Pahadal aku sudah bisa sedikit melupakan Andre, namun apakah
sekarang aku masih bisa melupakannya !? Setelah aku meloihat orang yang
mirip dengan Andre ? “ batin Lexa dalam hati
Sementara kedua
sahabatnya asyik ngobrol dengan Rangga, Lexa kembali sibuk dengan
lamunannya. Ia benar-benar bingung harus berbuat apa? Apa ia harusjatuh
hati pada Rangga? Tapi ia takut untuk jatuh hati padanya, karena ia
tidak mau Rangga juga pergi jauh seperti Andre. Saat ini Lexa
benar-benar sedang bergumul dengan pikirannya …
Keesokkan harinya …
“ Ma, Pa .. Aku pergi jogging dulu ya “ pamit Lexa pada orangtuanya
“ Iya sayang. Hati-hati ya .. “ balas kedua orangtuanya
Di
tengah-tengah perjalanan jonggingnya, Lexa berhenti di lapangan basket.
Ia melihat seorang cowok yang sedang bermain basket dengan lincah dan
Lexa pun kagum melihat cowok tersebut. Namun, setelah cowok itu berbalik
badan karena bolanya jatuh kea rah Lexa, Lexa pun kaget karena cowok
tersebut adalah Rangga. Lexa pun berusaha untuk lari dari tempat
itu,tapi ia terlambat karena tangannya sudah lebih dulu di tarik oleh
Rangga. Rangga yang bingung melihat sifat Lexa pun langsung bertanya
padanya …
“ Kenapa kamu selalu menghindari aku ? “ tanya Rangga dengan wajah bingung
“ Hmm .. Gak ada apa-apa kok “ jawab Lexa sambil buang muka
“ Gak usah bohong deh kamu. Juju saja sama aku, jangan buat aku penasaran “ tanya Rangga lagi yang akhirnya membuat Lexa menyerah
Lexa
pun menceritakan semuanya kepada Rangga, saat ia bercerita air matanya
tidak dapat ditahan. Ia pun bercerita sambil menangis. Rangga yang
mendengar cerita Lexa pun kaget dan ia mulai merangkul Lexa untuk
menenangkannya. Tanpa terasa mereka bercerita sangat lama, Lexa akhirnya
merasa lega karena telah menceritakan semuanya pada Rangga. Begitupun
dengan Rangga, ia tidak perlu ragu-ragu lagi untuk mendekati Lexa karena
ia sudah tahu apa masalah Lexa.
1 minggu kemudian …
Sejak
kejadian waktu itu Rangga selalu memikirkan Lexa, ntah kenapa di
pikirannya hanya ada Lexa dan semua tentang Lexa. Ia mulai merasa bahwa
sepertinya ia suka sama Lexa, tapi ia takut untuk mengatakannya
mengingat kejadian yang Lexa ceritakan waktu itu. Ia takut Lexa tidak
mau menerima dirinya.
Sementara itu, di tempat lain…
“
Kenapa aku selalu memikirkan Rangga ? Kenapa aku selalu ingat semua
tentangnya ? “ batin Lexa dalam hati “ Mungkinkah aku menyukainya ?
Tapi, jika aku menyukainya aku tidak ingin kejadian itu terulang
kembali. Jadi sekarang aku harus gimana ? “ batin Lexa lagi dalam hati
Mereka berdua sibuk dengan lamunannya sendiri. Mereka bingung harus mengambil keputusan apa?
Keputusan
untuk bersama atau keputusan untuk tetap sebagai teman. Di satu sisi
mereka berdua saling mencintai, tapi di sisi lain Lexa tidak mau
kehilangan orang yang ia sayang untuk kedua kalinya.
3 hari kemudian ..
Rangga
sudah membuat suatu keputusan yang matang, ia memilih untuk berhubungan
dengan Lexa dan ia akan membuat Lexa percaya padanya dan mau menjalin
hubungan dengannya. Rangga pun memulai rencananya dengan mengirim pesan
pada Lexa.
To : Lexa
From : Rangga 0812xxxxxxx
Hi, Lex. Nanti malam kita bisa ketemuan gak? Aku mau ngomong sesuatu sama kamu.
Rangga
membaca kembali isi pesannya lalu mengirim pesan tersebut ke Lexa. Ia
waswas menunggu jawaban Lexa atas ajakannya tersebut.
Di tempat lain ….
Lexa menerima pesan dari Rangga dan ia bingung harus membalas apa. Tapi, ia akhirnya menyetujui ajakan Rangga tersebut.
To : Rangga
From : Lexa 0857xxxxxxxx
Hmm, bisa. Ketemuan di mana ?
Setelah mengirim pesan tersebut, mereka langsung berbalasan-balasan pesan
To : Lexa
From : Rangga 0812xxxxxxx
Kita ketemuan di Café Maid, ntar aku yang jemput kamu. Jam 7 ya kita perginya.
Rangga kembali mengirim balasan pesan Lexa, dan ia mendapat jawaban singkat dari Lexa, yang berisi …
To : Rangga
From : Lexa 0857xxxxxxx
Oke. Aku tunggu kamu di rumah.
Setelah membaca pesan tersebut Rangga langsung loncat kegirangan dan ia mulai bersiap-siap.
Malam
harinya ketika ia menjumput Lexa, ia terpesona melihat tampilan Lexa
yang menggunakan dress pink dengan tas mungil yang berwarna pink juga,
serta high hill yang berwarna pink. Ia merasa malam ini Lexa benar-benar
cantik. Lexa juga merasakan hal yang sama, ia terpesona melihat
tampilan Rangga dengan pakaian kemeja santai bersama celana hitam dan
jas creamnya. Selama di perjalanan menuju Café mereka berdua tidak
banyak berbicara, karena mereka sibuk terpesona melihat orang yang
berada di sebelahnya.
Sesampai di Café, Rangga langsung mengungkapkan perasaannya pada Lexa …
“ Lex, kamu mau jadi pacarku ? “ ucap Rangga sambil memegang tangan Lexa
“ Sorry ngga, bukannya aku mau nolak kamu tapi aku gak bisa …. “ belum selesai Lexa berbicara Rangga sudah tahu apa yang akan diucapkan Lexa
“
Aku tahu Lex kalo kamu bakal ngomong kayak gini ke aku. Tapi aku mohon
Lex, aku janji nggak bakal buat kamu ingat dia lagi, dan aku tidak akan
meninggalkan kamu .. “ ujar Rangga sambil memohon
Lexa
berpikir, berpikir harus menjawab apa atas pertanyaan Rangga. Ia
mencintai Rangga, ia juga ingin hal ini terjadi. Tapi apakah hal ini
juga akan berakhir sama dengan yang sebelumnya. Ia benar-benar bingung
harus menjawab apa, sementara itu Rangga terus memohon dan akhirnya …
“ Baiklah. Aku mau jadi pacar kamu “ jawab Lexa sambil tersenyum
Rangga merasa senang sekali hari ini. Dan mala mini, mereka lewatkan berdua dengan di temani oleh dinginnya angin.
Hubungannya
mereka berjalan sangat baik, setiap hari mereka selalu mempunyai cerita
baru dan setiap hari cinta mereka berdua semakin dalam, dan Lexa pun
mulai bisa melupakan Andre.
Tapi hal itu tidak berlangsung lama,
karena Lexa mendapat berita buruk bahwa Rangga di rawat di rumah sakit
akibat leukemia. Lexa yang mendengar hal itu pun kaget, karena selama
mereka berpacaran Rangga tidak pernah bercerita soal penyakitnya dan itu
membuat Lexa sakit hati.
Suatu hari ketika Lexa menjenguk Rangga di rumah sakit, ia bertemu dengan orangtuanya Rangga …
“ Om .. Tante .. Kabarnya Rangga gimana ? “ tanya Lexa
“ Nak, kata dokter harapan Rangga bisa selamat sangat kecil karena ia tidak mendapat sumsum tulang yang cocok .. “ ujar mamanya sambil menangis
Lexa kaget saat mendengar hal itu , air matanya juga mulai membasahi pipi mulusnya.
Tapi ia langsung menyeka air matanya dan langsung menenangkan mamanya Rangga ….
“
Tante, sabar ya. Lexa yakin pasti ada kok yang tulang sumsumnya cocok
dengan Rangga. Sambil menunggu hasil dari dokter kita berdoa pada Tuhan
meminta mukjizatnya .. “ ucar Lexa
“ Iya, Ma. Kita harus sabar, ayo kita tanya lagi sama dokter dan sekalian kita sebarkan beritanya di Koran “ ujar Papanya Rangga
Orangtuanya
Rangga pun meninggalkan Lexa sendiri di kamar, dan setelah orangtuanya
pergi Lexa pun menangis sambil duduk di sebelah Rangga …
“
Kamu jahat Ngga. Kata kamu, kamu nggak akan ninggalin aku. Buktinya mana
? Sekarang kamu lagi terbaring sakit, bahkan nyawa kamu juga terancam,
dan kamu tidak ada bilang apapun sama aku. Kamu jahat, Ngga. “ kata Lexa sambil menangis
Lexa
terus menangis di samping Rangga hingga akhirnya dia tertidur.
Berhari-hari Lexa merawat Rangga di rumah sakit sampai akhirnya ia
melihat tangan Rangga bergerak dan ia memanggil kedua orangtuanya
Rangga, tapi belum lama Rangga sadar, Rangga kembali kejang-kejang yang
membuat seisi ruangan panik. Ayahnya Rangga berlari mencari dokter
sedangkan Lexa dan Mamanya Rangga menangis melihat Rangga. Ketika dokter
datang, nyawa Rangga sudah tak tertolong dan itu membuat Lexa dan
orangtua Rangga shock berat. Mereka semua menangisi kepergiaan Rangga
yang begitu cepat.
Saat pemakaman Rangga usai Lexa pergi ke tempat kenangannya bersama orang-orang yang ia sayang, dan ia berkata ..
“ Kenapa
orang yang ku sayang selalu pergi meninggalkan aku ? Kenapa hubungan
ANTARA AKU DAN DIA tak pernah berjalan dengan baik ? Aku sudah
kehilangan Andre, kenapa sekarang aku juga harus kehilangan Rangga ?
Sesungguhnya yang ku mau hubungan ANTARA AKU DAN DIA dapat berjalan
dengan baik, tapi Tuhan mempunyai kehendak lain. Dan kini, aku hanya
ingin sendiri, dan ingin menyelesaikan belajarku sambil mengenang mereka
berdua.. “ ucap Lexa
--- THE END ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar